IDNtribune.com, Business – Kesepakatan Protokol Ekspor Durian Beku antara Badan Karantina Indonesia dan General Administration of Customs China (GACC), yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li, menandai babak baru dalam perdagangan hortikultura nasional.
Akses resmi ekspor durian beku ke pasar Tiongkok bukan hanya capaian diplomatik yang strategis, melainkan momentum penting yang berpotensi membawa dampak ekonomi nyata bagi daerah penghasil durian, termasuk Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah.
Kabupaten Parigi Moutong memiliki 114.103 pohon durian produktif yang tersebar di lahan seluas 1.114 hektare. Dengan sumber daya alam yang melimpah tersebut, daerah ini memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat produksi dan ekspor durian unggulan nasional.
Durian montong asal Parigi Moutong dikenal memiliki kualitas rasa yang khas dan daya simpan yang baik, menjadikannya komoditas yang kompetitif di pasar internasional.
Terbukanya pasar ekspor ke Tiongkok diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani secara signifikan. Selama ini, keterbatasan akses ekspor dan fluktuasi harga di pasar domestik sering menjadi kendala utama dalam pengembangan komoditas durian.
Dengan adanya protokol ekspor ini, petani memiliki peluang untuk menikmati harga jual yang lebih stabil dan kompetitif, sekaligus memperluas jaringan pemasaran hingga ke tingkat global.
Selain memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan petani, keberhasilan ekspor ini juga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya investasi di sektor hortikultura daerah. Iklim investasi yang kondusif akan memperkuat rantai nilai durian, mulai dari budidaya, pascapanen, pengolahan, hingga logistik ekspor.
Pemerintah daerah bersama asosiasi petani seperti APDURIN juga telah menunjukkan keseriusan dalam mendorong transformasi budidaya durian yang berorientasi ekspor melalui peningkatan kualitas, sertifikasi, dan penerapan standar internasional.
Sinergi antara petani lokal, pelaku usaha, dan pemerintah lintas level menjadi kunci keberhasilan jangka panjang. Dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia dan dukungan infrastruktur yang memadai, Kabupaten Parigi Moutong berpotensi menjadi sentra ekspor durian beku nasional yang berdaya saing tinggi.
Oleh karena itu, keberhasilan pembukaan akses ekspor durian montong ke Tiongkok bukan sekadar pencapaian perdagangan, tetapi juga simbol kemandirian ekonomi daerah. Jika dikelola secara berkelanjutan, momentum ini akan menjadi fondasi penting bagi peningkatan kesejahteraan petani, penguatan ekonomi lokal, serta kontribusi nyata terhadap devisa negara.