IDNtribune.com – Pada satu waktu, saat almanak menunjuk abad ke-15 Masehi, seorang lelaki tampan, berkulit sawo matang penuh wibawa berdiri di pendapa Istana Kerajaan Kuningan. Ia terlihat mengawasi pasukan yang berbaris di depan pendapa.

Lelaki itu dikenal sebagai Arya Kamuning. Ia adalah Putra dari Ki Gendeng Kuningan, seorang tokoh yang mengasuh Pangeran Kuningan (Pangeran Arya Adipati Kuningan, Putra dari Sunan Gunung Jati) sejak masih bayi.

Catatan sejarah Cirebon menyebutkan bahwa antara Pangeran Kuningan dan Pangeran Arya Kamuning adalah dua sosok yang sangat akrab dan tidak bisa dipisahkan. Itulah mengapa sampai-sampai dalam penobatan Pangeran Kuningan menjadi Adipati Kuningan ia pun harus hadir. Pangeran Arya Kamuning adalah tangan kanannya dalam perjuangan perluasan daerah di wilayah Cirebon sampai ke Sunda kelapa dalam upaya perlawanan terhadap Portugis.

Dikisahkan bahwa Pangeran Arya Kamuning sebelum bertemu dengan Sunan Gunung Jati, bernama Amung Gegetuning Ati kemudian oleh Sunan Gunung Jati diberi nama Pangeran Arya Kamuning yang selanjutnya diangkat menjadi seorang murid oleh Sunan Gunung Jati.

Arya Kamuning adalah murid yang setia dari Sunan Gunung Jati salah seorang Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di wilayah utara Cirebon, Jawa Barat. Sehingga sampai pada akhir Sunan Gunung Jati, dimakamkan di wilayah pesarean Desa Astana Gunung Jati Cirebon Utara, Jawa Barat.

Dalam beberapa keterangan menjelaskan bahwa Pangeran Arya Kamuning adalah sosok yang berjiwa ksatria dan termasuk tokoh revolusioner pada masa itu, yang membantu perjuangan Pangeran Kuningan dalam berperang melawan penjajah serta berjuang untuk memperluas melebarkan daerah pengaruh Sunan Gunung Jati dari mulai wilayah Cirebon utara sampai wilayah Kuningan.

Perjuangan Pangeran Arya Kamuning banyak memberikan perubahan terutama dalam hal penyebaran agama Islam bagi masyarakat Cirebon dan Kuningan. Di akhir hayatnya Pangeran Arya Kamuning dimakamkan di daerah Kuningan, Jawa Barat.

Nama Arya Kamuning kemudian dilekatkan pada Yonif Mekanis 203/AK. Nama ini diharapkan membawa nilai moral dan semangat Pangeran Arya Kamuning.

Adapun sifat-sifatnya; Setia Satria Perkasa dijadikan sesanti satuan tempur ini. Padanya terkandung makna bahwa prajurit Yonif Mekanis 203/Arya Kamuning harus selalu setia kepada janjinya yaitu Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dan memiliki sifat yang ksatria serta dengan segala kemampuannya selalu siap membela negara dan bangsa. Sementara Ksatria Kuda Putih ditahbiskan sebagai julukannya.

Penjaga Ibu Kota

Yonif Mekanis 203/AK merupakan Satuan Tempur Infanteri Mekanis TNI AD Jajaran Kodam Jaya/Jayakarta yang berada dibawah kendali Brigade Infanteri Mekanis 1 Jaya Sakti/Pengaman Ibu Kota.

Tugas pokok dari Satuan ini adalah untuk mencari, mendekati, dan menghancurkan musuh dalam rangka mendukung tugas pokok komando atas.

Semula, satuan yang berdiri pada 5 Oktober 1954 ini merupakan satuan infanteri biasa namun berdasarkan Perkasad/3/I/2012 Batalyon Infanteri 203/AK resmi berubah menjadi Batalyon Infanteri Mekanis 203/AK seiring dengan perubahan kualifikasi Satuan dari Infanteri menjadi Infanteri Mekanis.

Dengan kekuatan Tabel Organisasi Peralatan – Rangka Organisasi Infanteri sejumlah 747 Personel, Yonif Mekanis 203/AK memiliki 5 kompi yaitu Kompi Senapan A, B, C, Kompi Markas, dan Kompi Bantuan.

Dengan Kualifikasi Infanteri Mekanis dan untuk menunjang Tugas Pokok Satuan sebagai Pengaman Ibu Kota, Batalyon ini dilengkapi dengan alutsista Kendaraan Tempur Anoa 6×6. Kendaraan Tempur Lapis Baja ini adalah Alutsista TNI AD yang berfungsi sebagai Kendaraan Lapis Baja Angkut Personel (Armoured Personnel Carrier) yang berkekuatan mesin 6×6 dan berjenis Roda Ban.

Anoa 6×6 APC merupakan kendaraan tempur dari PT Pindad (Persero) yang memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi, serta daya angkut. Kendaraan ini sangat membantu Tugas Pokok satuan karena mobilitasnya yang tinggi di jalan Perkotaan.

Anoa 6×6 APC memiliki rasio daya berat 25 HP/ton, serta dilengkapi dengan sistem komunikasi dan transmisi otomatis. Anoa tipe APC memiliki kapasitas 12 orang personel termasuk pengemudi. Memiliki top speed 80 km/h di jalan raya dengan daya jelajah 600 kilometer.

Yonif Mekanis 203/AK memiliki varian lengkap dari seluruh tipe Anoa yang ada mulai dari Anoa APC, Anoa Komando, Anoa Ambulance, Anoa Recovery, Anoa Logistic, dan Anoa Mortar. Kendaraan Anoa dilengkapi dengan Senjata Kaliber Besar yaitu SM 5, SM 2, AGL, dan Mortar.

Secara lebih spesifik sebagai satuan jajaran Kodam Jaya, bersama dengan satuan tempur lainnya di bawah jajaran Brigif Mekanis 1 JS/PIK, Satuan ini memiliki tugas pokok untuk melaksanakan Pengamanan Ibukota. Mulai dari Pengamanan VVIP sampai dengan Pengamanan Objek Vital Nasional. Diantaranya seperti Pengamanan Presiden, Wakil Presiden dan Keluarganya dan Tamu Negara, Pengamanan Objek Vital Nasional seperti Bandar Udara, Kantor Kantor Pemerintahan, Markas Besar TNI AD, Markas Besar TNI hingga pelibatan di dalam operasi kemanusiaan seperti penanggulangan bencana alam dan penanggulangan Covid 19. Serta pelibatan di dalam operasi BKO kepada Polri dalam operasi mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban nasional seperti mengatasi massa demonstran maupun penguraian massa.

Selain itu Yonif Mekanis 203/AK juga terlibat berbagai operasi militer bersejarah di Indonesia mulai operasi pemberantasan DI/TII, penumpasan PRRI, penumpasan G30S PKI, Operasi Seroja, dan operasi penumpasan GAM serta yang paling terakhir Yonif Mekanis 203/AK melaksanakan operasi di Papua Pegunungan.

Di dalam menyiapkan dan membina anggotanya turut melaksanakan latihan-latihan yang menunjang peningkatan kemampuan personel. Mulai dari latihan tingkat regu hingga latihan bersama antar negara, di antaranya seperti latihan taktis tingkat batalyon di Baturaja dan latihan bersama negara Sahabat dalam Latma Ausindo yang dilaksanakan di Indonesia dan Australia.

Asrama Yonif Mekanis 203/AK di Jatiuwung, Tangerang, Banten memiliki fasilitas yang dapat dibilang cukup lengkap seperti perumahan, perkantoran, dan fasilitas penunjang lainnya. Perumahan dan barak personel serta perkantoran dinilai dapat memenuhi kebutuhan personel. Sedangkan Fasilitas penunjang yang dimiliki satuan ini antara lain lapangan tembak senapan 100 m dan lapangan tembak pistol 30 m, lapangan Upacara, sasana olahraga, ruang fitness, gedung Aula, gedung atrium, komplek pertempuran kota serta kolam renang. ***