Refly Harun Bongkar Ada Orang Titipan Jokowi pada Pemerintahan Prabowo
Jakarta, IDNtribune.com – Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut hadir dalam aksi tolak hasil Pemilu di depan KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat Senin (18/3/2024).
Bahkan Refly Harun sempat menyampaikan orasinya saat demo di depan KPU tersebut di mana ia menyebut sejumlah nama yang sudah dititipkan Presiden Jokowi pada Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Empat nama ini menurut Refly Harun sengaja dititipkan Jokowi pada Prabowo-Gibran agar Jokowi masih tetap punya kuasa.
Pernyataan ini disampaikan Refly Harun saat berorasi dalam aksi tolak hasil Pemilu di depan KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).
“Bahkan Presiden Jokowi, konon kabarnya sudah menitipkan empat nama untuk masuk ke kabinet 02 (Prabowo-Gibran).”
“Mereka-mereka ini, jangan-jangan membantu dalam kecurangan (Pemilu),” kata Refly Harun.
Nama titipan pertama dari Jokowi untuk Prabowo yang diungkap Refly Harun yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Kemudian Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Ada apa? Empat pejabat in harus dititipkan untuk kabinet ke depan.
Apakah ada makan siang gratis?
Tidak ada. Semuanya sudah didesain,” ujar Refly Harun yang juga menjadi bagian dari Timnas AMIN.
Karenanya, ia menyebut aksi mereka yang rutin menggeruduk KPU RI untuk menyuarakan kecurangan Pemilu sebenarnya tidak terlalu berdampak besar.
“Karena kita hanyalah demo di depan boneka kecurangan.”
“Tidak penting sebenarnya KPU, tidak penting Hasyim Asyari dan semua anggota KPU karena yang paling penting kita lengserkan adalah Joko Widodo,” ujar Refly dari atas mobil komando.
Tuding Hasyim Asyari Budak Rezim
Refly Harun juga bicara tentang sosok Ketua KPU Hasyim Asyari.
Refly harun mengaku sudah kenal Hasyim sejak puluhan tahun silam.
Tetapi sikap Hasyim justru berubah saat menjabat sebagai Ketua KPU.
“Ketua KPU itu orang yang saya kenal. Sudah puluhan tahun saya kenal Hasim Asy’ari.
Tetapi, saya sangat kecewa dengan sikapnya hari ini. Mau saja jadi budak rezim,” kata Refly saat orasi dalam aksi tolak Pemilu curang di depan KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).
Dalam orasinya, Refly membeberkan kepada massa aksi bahwa sejak awal perekrutan komisioner di KPU dan Bawaslu sudah dipenuhi kecurangan.
“Kita tahu bahwa dari awal rekrutmen KPU dan Bawaslu itu abal-abal. Kenapa begitu? karena sudah disiapkan oleh tim yang tentu oleh Presiden. Keduanya, mantan deputi KSP, kantor staf Presiden.
Anggota-anggotanya, orang dekat Presiden semuanya,” kata Refly.
“Bagaimana mungkin akan mendapatkan KPU yang jujur, berintegritas dan independen? Yang ada adalah KPU yang mengakali pemilu ini,” lanjutnya.
Baca juga: Respons Kapolri Listyo Sigit Saat Tim Ganjar-Mahfud Mau Hadirkan Kapolda di MK, Usut Pemilu Curang
Dia kemudian menguliti bagaimana mewahnya kehidupan Ketua KPU sehingga disebutnya tak memikirkan integritas untuk menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
“Dan memang KPU nyaman hidupnya. Digaji negara besar. Diberi honor besar. Diundang seminar dikasih honor dan lain sebagainya.
Karena itu, dia tidak berkepentingan terhadap pemilu yang jujur dan adil,” bebernya.
Refly Harun yang biasanya lantang di media sosial maupun di layar kaca televisi, kini Ia juga turun ke jalan ikut demo di KPU hingga gedung DPR RI.
Terang-terangan Refly Harun menilai Pemilu 2024 berjalan dengan penuh kecurangan yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Dalam berbagai orasinya, Refly juga menyebut pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo adalah hal yang sah secara konstitusi.
Bahkan, menurut dia, seharusnya Jokowi sudah dimakzulkan sejak dua tahun lalu karena dianggapnya telah banyak melakukan pelanggaran konstitusi.
Adapun di Pemilu 2024, Refly masuk dalam struktur Tim Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN).
Ia berada di posisi sebagai juru bicara.
Namun, di balik itu semua, Refly Harun ternyata pernah berada di lingkaran istana di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Ia tercatat pernah dua kali menjabat sebagai Komisaris BUMN di era Jokowi.
Pertama, ia menjabat Komisaris Utama PT Jasa Marga.
Namun kemudian ia dicopot pada September 2018 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Kedua, Refly juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pelindo I.
Ia kala itu diangkat sebagai Komisaris Utama oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno atau di masa pemerintahan Jokowi-JK.
Namun, Refly lagi-lagi dicopot dari jabatan itu ketika Jokowi memasuki periode kedua, tepatnya pada 20 April 2020 ketika Erick Thohir yang menjabat sebagai Menteri BUMN.
Kala itu, banyak pihak menganggap pencopotan Refly karena dia masih kerap mengkritisi pemerintahan Jokowi meskipun berada dalam jajaran perusahaan pelat merah milik negara.
Refly pun merespons pencopotan dirinya itu melalui akun Twitternya kala itu.
Ia menegaskan akan tetap menjadi pengawas jalannya pemerintahan.
“Terima kasih Rini Soemarno yang sudah mengangkat saya, terima kasih Erick Thohir yang sudah memberhentikan, dan terima kasih Presiden Jokowi yang sudah mengangkat dan memberhentikan.
Izin berada di garis luar untuk terus jadi peniup peluit. Pemerintah benar kita dukung, nggak benar kita kritik. Salam,” tulis Refly dalam akun Twitternya pada Selasa (21/4/2024). ***
Leave a Reply