Bogor, IDNtribune.com – Kebakaran yang terjadi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah berhasil dipadamkan. Puluhan mobil pemadam kebakaran telah meninggalkan lokasi tersebut setelah berhasil menangani kebakaran.

Pantauan media di lokasi kejadian menunjukkan bahwa mobil pemadam kebakaran satu per satu telah meninggalkan area tersebut, dan asap yang sebelumnya memenuhi udara telah berkurang.

Unit robot yang digunakan dalam proses pemadaman kebakaran di gudang peluru di Bekasi telah ditarik. Meskipun begitu, anggota TNI masih tetap berjaga di lokasi untuk mencegah warga mendekati area yang terkena dampak kebakaran.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, menyatakan bahwa pemadaman kebakaran dianggap selesai pada pukul 08.15 setelah proses pendinginan selama sekitar 10 jam di dua lokasi.

Dua gudang yang terdampak kebakaran telah menjalani proses pendinginan. Gudang kelima telah dinyatakan aman, sementara gudang keenam hampir seluruhnya terbakar habis.

Gatot menyebutkan bahwa sekitar 90 persen dari gudang keenam telah ludes terbakar. Gudang dengan luas sekitar 20 meter itu hampir sepenuhnya rata akibat kebakaran. Proses pendinginan dilakukan dengan pengawalan dari Unit Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) TNI-Polri.

Proses pemadaman kebakaran berhasil diselesaikan tanpa adanya ledakan susulan setelah tidak ada lagi amunisi yang meledak. Meskipun begitu, sisa-sisa amunisi masih tersebar di area tersebut.

Gudang lima juga telah dinyatakan aman tanpa adanya ledakan. Proses pendinginan dilakukan untuk mencegah kemungkinan ledakan susulan.

Amunisi yang Terbakar Kadaluwarsa

Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta atau Pangdam Jaya TNI Mohamad Hasan menyebutkan ada ratusan ribu amunisi kedaluwarsa yang disimpan dalam gudang Paldam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hasan menjelaskan, pada sekitar pukul 18.05 WIB, telah ditemukan indikasi kepulan asap di gudang nomor 6. Sehingga, kata dia, menimbulkan ledakan.

“Gudang nomor 6 tersebut berisi munuisi yang sudah kadaluwarsa dan ada sekitar 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak pengembalian dari satuan jajaran Kodam Jaya,” kata Hasan dalam keterangannya pada Ahad, 31 Maret 2024.

Hasan mengatakan berdasarkan analisis, penyebab ledakan adalah amunisi kadaluwarsa. Kemungkinan, kata dia, terjadi gesekan antar amunisi tersebut sehingga menimbulkan asap dan menyebabkan ledakan.
“Sebetulnya, pada awal tahun kami sudah buat surat penghapusan, karena masih proses kita rapikan di gudang ini,” ujar Hasan.

Hasan kemudian memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa meledaknya gudang amunisi ini. Pihaknya telah mengecek ke seluruh lokasi sampai perimeter 1 kilometer arah pemukiman warga.

“Kami pastikan sistem pergudangan di Kodam Jaya ini sudah sangat aman berada di bunker, yang diatasnya ada tanggul-tanggul untuk mengamankan ke samping maupun ke atas,” kata Hasan. ***