IDNtribune.com – Perampokan 18 jam tangan mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Tangerang, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Pria berinisial HK, dalang utama dari aksi ini, harus menerima tembakan di kakinya setelah melawan saat ditangkap polisi.

Aksi perampokan yang terjadi pada Sabtu (8/6/2024) ini dipimpin oleh pria inisial HK yang berhasil membawa kabur 18 jam tangan mewah dengan total kerugian mencapai Rp 12,85 miliar. Polisi berhasil mengamankan empat tersangka, termasuk HK yang melakukan perampokan dan mengancam karyawan toko. Tiga lainnya, berinisial MAH, DK, dan TFZ, turut serta dalam menjual barang curian tersebut.

Polisi juga mendalami kemungkinan keterlibatan karyawan toko dalam perampokan ini. Video perampokan yang viral di media sosial menunjukkan bahwa tidak ada perlawanan dari karyawan saat HK beraksi. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada pegawai yang terlibat.

“Video yang beredar memperlihatkan bahwa tersangka beraksi seorang diri tanpa perlawanan dari pihak karyawan. Kami akan mendalami hal ini, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan pegawai,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (14/6/2024).

Penadah Termasuk Adik Ipar Pelaku

Perkembangan terbaru dari penyelidikan kasus perampokan jam tangan mewah ini mengungkap bahwa salah satu dari tiga penadah adalah adik ipar pelaku HK. “Salah satu penadah adalah adik ipar tersangka,” ungkap Kombes Wira. Dua penadah lainnya adalah teman bermain HK.

Kombes Wira menegaskan bahwa penyelidikan tidak berhenti dengan ditangkapnya HK. Dugaan keterlibatan pihak lain dalam aksi ini akan terus ditelusuri. “Ini menjadi PR kita ke depan, dan akan didalami lebih lanjut,” katanya.

HK akan dikenakan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan, sementara tiga penadahnya bakal dijerat dengan Pasal 480 KUHP tentang tindak pidana perbuatan jahat atau penadahan.

Demikianlah perkembangan kasus perampokan spektakuler di PIK yang menggegerkan publik, dengan berbagai aspek yang terus digali oleh pihak kepolisian untuk mengungkap kebenaran di balik aksi nekat ini. ***