IDNtribune.cohttp://IDNtribune.comm – Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah, dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso.

Sugeng menuduh Febrie dan beberapa pihak lainnya terlibat dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait lelang Barang Rampasan Benda Sita Korupsi, yang terdiri dari satu paket saham PT Gunung Bara Utama, yang dilakukan oleh Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejaksaan Agung. Saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp 1,945 triliun, yang diduga menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 9,7 triliun.

“Kami melaporkan hal ini kepada KPK, termasuk Kepala Pusat PPA Kejagung sebagai penentu harga limit lelang dan Febrie Adriansyah sebagai pejabat yang menyetujui nilai limit lelang,” kata Sugeng saat ditemui di KPK, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Selain Febrie dan Kepala Pusat PPA, Sugeng bersama pengacara Deolipa Yumara juga melaporkan pejabat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan dan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Beberapa pihak swasta, yaitu Andrew Hidayat, Budi Simin Santoso, dan Yoga Susilo yang diduga sebagai pemilik manfaat dari PT Indobara Utama Mandiri (PT IUM), juga dilaporkan ke KPK.

Sugeng menyatakan, dalam kajian Dialog Publik yang diadakan pada 15 Mei lalu, sejumlah aktivis dari Koalisi Sipil Selamatkan Tambang (KSST), Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), IPW, ekonom Faisal Basri, dan advokat Deolipa Yumara mengungkap adanya dugaan persekongkolan jahat. Mereka menduga ada penyalahgunaan wewenang dalam lelang PT Gunung Bara Utama oleh PPA Kejaksaan Agung, yang dimenangkan oleh PT IUM. Lelang ini diadakan oleh PPA Kejaksaan Agung pada 18 Juni 2023.

Dalam tanda bukti penerimaan laporan atau pengaduan masyarakat KPK, tertulis bahwa pihak terlapor adalah organisasi KSST dengan Nomor Informasi: 2024-A-01597.

Saat ini, Febrie juga menjadi sorotan karena diduga diawasi oleh anggota Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror saat makan malam di sebuah restoran di Jakarta. Selain itu, puluhan anggota Brimob juga berkonvoi dengan kendaraan taktis di Kejaksaan Agung, menimbulkan tanda tanya publik karena Jampidsus Kejaksaan Agung sedang menangani kasus dugaan korupsi tambang timah di Bangka Belitung. Hingga kini, kedua lembaga penegak hukum tersebut belum memberikan penjelasan lebih lanjut. ***