IDNtribune.com – Bagi pecinta teh, tidak ada yang lebih membahagiakan di dunia ini selain minum secangkir teh. Suka atau duka, stres atau perayaan, jawaban semuanya adalah secangkir kenikmatan dalam ‘cairan surgawi’ itu. Selain para pecandu berat teh, banyak orang pada umumnya yang memiliki kebiasaan minum teh setelah makan.

Meskipun banyak yang menganggap ini sebagai kecanduan yang tidak berbahaya, beberapa ahli menganggap kebiasaan ini tidak menyehatkan. Lalu apa kebenarannya? Apakah minum teh setelah makan tidak ada salahnya atau justru berbeda dengan yang selama ini kita pahami? Pada artikel ini, kami mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan membingungkan ini.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa meminum teh hijau atau teh herbal lainnya adalah praktik yang baik. Waktu terbaik untuk minum teh hijau atau teh herbal apa pun setelah makan mungkin merupakan praktik yang baik. Manfaat teh hijau karena mengandung kandungan antioksidan dan polifenol yang tinggi.

  • Minum teh hijau setelah makan bertindak sebagai katalis, mempercepat produksi serta stimulasi banyak enzim pencernaan termasuk jus lambung, air liur, dan empedu untuk membantu proses pencernaan.
  • Katekin (senyawa polifenol), senyawa aktif yang ada dalam teh hijau, sangat meningkatkan aktivitas pepsin. Peningkatan aktivitas pepsin menunjukkan pemecahan protein makanan yang lebih baik.
  • Antioksidan dalam sayuran hijau diketahui mengatasi banyak komplikasi yang berhubungan dengan pencernaan dengan elan. Faktanya, teh hijau dianggap sebagai stimulan pencernaan yang efektif. Diketahui dapat meredakan gas usus serta kondisi Sindrom Usus Tidak Teratur (yaitu Kolitis Ulseratif dan penyakit Crohn).
  • Teh hijau atau teh herbal juga membantu penyerapan nutrisi makanan dengan lebih baik.
    Meskipun poin-poin ini mencerminkan manfaat minum teh hijau atau teh herbal setelah makan, ada sisi lain darinya. Tidak semua orang menikmati teh hijau. Oleh karena itu, ketika kita membahas kelebihan atau kekurangannya, kita harus mempertimbangkan teh secara umum dan bukan hanya teh herbal atau teh hijau.
  • Tanin yang ada dalam teh memiliki banyak efek samping. Tanin mengganggu penyerapan banyak mineral termasuk zat besi, seng, dan kalsium (memperlambat penyerapan). Akibatnya, mungkin terjadi kekurangan mineral tersebut sehingga memicu berbagai komplikasi kesehatan. Pada beberapa orang, tanin juga bisa memicu sembelit. Oleh karena itu, orang yang sudah menderita kekurangan mineral ini sebaiknya tidak meminum teh langsung setelah makan.
  • Bahan lain yang ada dalam teh adalah kafein. Sudah menjadi rahasia umum bahwa peningkatan konsumsi kafein dapat menyebabkan insomnia. Bagi penderita sakit maag, kafein mungkin berbahaya karena diketahui memperburuk kondisinya. Hal ini juga dapat memicu peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Dengan mempertimbangkan semua poin (baik kelebihan maupun kekurangan), sebaiknya hindari minum teh di antara waktu makan secara teratur.