IDNtribune.com – Brigadir JBT Ambarita, seorang anggota Polres Tapanuli Selatan ditemukan meninggal dunia di Panti Rehabilitasi Narkoba, di Kota Padangsidimpuan, Kamis (9/5/2024).

Jasad Brigadir JBT Ambarita ditemukan pertama kali oleh petugas Panti, Sarwan Peranginangin.

Tempat Rehabilitasi Narkoba Amelia berada di Jalan Sudirman, Kelurahan Sadabuan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Saat ditemukannya Brigadir JBT Ambarita sudah tak bernyawa lagi. Ia langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Padangsidimpuan.

“Sudah ditangani oleh Polres Padangsidimpuan. Dan kami juga sudah memberikan keterangan,” kata Sarwan Peranginangin.

Sarwan menceritakan, Ambarita datang ke tempat rehabilitasi diantar langsung oleh keluarganya, pada Rabu (8/5/2024) sore.

“Saat itu, yang mengantarkan langsung adalah keluarganya. Ada orangtua dan istrinya. Dan meminta untuk rehabilitasi dan rawat inap,” ujar Sarwan.

“Kalau untuk penyebabnya kami tidak tahu, karena itu wewenang polisi. Tapi yang pasti, kami tidak ada memberikan obat atau apa pun,” sambungnya dia.

“Karena kami panti sosial, jadi bentuknya hanya konseling, bimbingan rohani. Jadi, tidak ada obat-obatan,” akunya.

Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan, AKP Maria Marpaung membenarkan adanya kejadian tersebut.

Namun, Maria mengaku belum dapat menyampaikan apa penyebab kematian, dengan alasan masih dalam proses penyelidikan.

Sehari-hari Brigadir JBT Ambarita berdinas sebagai anggota Polsek Saipar Dolok Hole (SDH), Polres Tapanuli Selatan.

Tanpa diotopsi sesuai permintaan keluarga, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Op.Toga Langit, Gang Bintangmora, Losung Batu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.

Anggota Polsek Saipar Dolok Hole itu kemudian dimakamkan pada hari Jumat (10/5/2024).

Usai acara adat dan acara keluarga, kemudian pihak keluarga menyerahkan jenazahnya ke pihak Polres Padangsidimpuan untuk penguburan.

Waka Polres Tapsel Kompol RT Harahap menjadi Inspektur Upacara dalam pelepasan dan penguburan.

Brigadir JBT Ambarita yang lahir 1968 meninggalkan seorang istri, Boru Sinaga dan 5 orang anak di antaranya dua laki-laki dan tiga perempuan. ***