IDNtribune.com – Sejumlah fenomena astronomi yang terlihat di bumi akan muncul di bulan Mei 2024. Beruntungnya, fenomena langit ini bisa diamati dari Indonesia.

Beberapa fenomena astronomi yang muncul diantaranya berupa bulan purnama ‘Flower Moon’ dan puncak hujan meteor Eta Aquarid.

Bagi Anda yang ingin melihat fenomena astronomi secara langsung, Anda bisa menunggu waktu-waktu yang tepat untuk menengok langit.

Sabar menunggu adalah kunci menyaksikan keindahan alam yang sedang berlangsung.

Ini dia sejumlah fenomena astronomi yang muncul di bulan Mei 2024:

Konjungsi Bulan dan Mars (5 Mei 2024)

Di bulan Mei ini, ada beberapa fenomena langit yang pertama ada konjungsi Bulan dan Mars akan terjadi pada posisi berdekatan dengan jarak 1,5 derajat.

Fenomena ini terjadi pada Minggu (5/5/2024) dan dapat diamati dari arah timur pada pukul 3.13 WIB setelah Mars terbit hingga saat Matahari terbit 05.55 WIB.

Konjungsi Bulan dan Merkurius (6 Mei 2024)

    Selanjutnya, konjungsi Bulan dengan Merkurius terjadi pada Senin (6/5/2024) dengan jarak sekitar 4,5 derajat.

    Fenomena ini dapat diamati di arah timur pukul 04.20 WIB setelah Merkurius terbit sampai Matahari terbit 05.55 WIB.

    Bulan di Perigee (6 Mei 2024)

      Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, fase Bulan saat di Perigee diprakirakan terjadi pada 6 Mei 2024 pukul 05.10 WIB.

      Saat itu, jarak Bumi dan Bulan mencapai 363.165 km.

      Fenomena Perigee terjadi ketika Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi.

      Kondisi ini membuat Bulan terlihat lebih besar dan lebih terang.

      Puncak hujan meteor Eta Aquarids (6-7 Mei 2024)

        Hujan meteor Eta Aquarids terjadi setiap tahun dan mencapai puncaknya pada awal Mei 2024.

        Dilansir dari situs Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), meteor Eta Aquarid akan muncul dengan kecepatan sekitar 148.000 mph (66 km/s) ke atmosfer Bumi.

        Sekitar 30 meteor Eta Aquarid yang memiliki ekor berpijar dapat dilihat per jam pada waktu puncaknya. Hujan meteor Eta Aquarids mulai aktif pada 19 April-28 Mei 2024.

        Puncak hujan meteor Eta Aquarids diperkirakan terjadi di Indonesia pada 6-7 Mei 2024.

        Hujan meteor ini dapat diamati dari rasi bintang Aquarius pada pukul 01.28 WIB hingga Matahari terbit.

        Bulan Baru (8 Mei 2024)

          Berikutnya, ada Fase Bulan baru yang diketahui saat fenomena ini terjadi, Bumi dan Bulan akan berjarak sekitar 366.739 km.

          Fase Bulan baru akan terjadi pada Rabu (8/5/2024) pukul 10.21 WIB.

          Fase Bulan baru membuat permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi tidak memantulkan cahaya Matahari.

          Ini menyebabkan jadi waktu terbaik dalam sebulan untuk mengomati objek-objek langit seperti galaksi dan gugus bintang.

          Dikutip dari dokumen berjudul Fase-Fase Bulan dan Jarak Bumi-Bulan pada Tahun 2024 terbitan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bulan baru Mei 2024 bertepatan pada 8 Mei.

          Elongasi Barat Terjauh Planet Merkurius (9 Mei 2024)

            Pada 9 Mei 2024, Merkurius akan mencapai jarak terjauhnya dari matahari. Fenomena ini diperkirakan akan terjadi pada jam 9.00 UTC atau 4.00 AM CST.

            Lebih lanjut, untuk menyaksikannya, detikers mesti memfokuskan pandangan ke arah matahari terbit. Ketika langit menjadi semakin terang, Merkurius, Mars, dan Saturnus akan terlihat dalam barisan.

            Elongasi barat maksimum adalah fenomena alam yang terjadi ketika sudut antara Bumi, Matahari, dan planet mencapai nilai tertinggi.

            Saat elongasi barat maksimum, planet akan terlihat lebih jelas dan terang dari Bumi.

            Planet Merkurius dapat diamati di langit arah timur mulai pukul 04.14 WIB hingga Matahari terbit 05.55 WIB.

            Bulan saat di Apogee (18 Mei 2024)

              Berikutnya di tanggal 18 Mei ini diperkirakan akan terjadi Bulan di Apogee.

              Fase Bulan di Apogee diprakirakan akan terjadi sekitar pukul 01.59 WIB.

              Saat fenomena ini terjadi, Bumi dan Bulan berjarak sekitar 404.639 km.

              Beda dengan Perigee, fenomena Apogee terjadi saat posisi Bulan berada di titik terjauh dari Bumi.

              Ini membuat Bulan akan tampak jauh lebih kecil dan gelap dari Bumi.

              Baca juga: Apa Itu Hujan Meteor Eta Aquarid yang Bisa Terlihat di Indonesia? Ini Penjelasan NASA dan LAPAN

              Bulan Purnama “Flower Moon” (23 Mei 2024)

                Menurut Astronomy Magazine, sekitar tanggal 23 Mei 2024 nanti, akan terjadi bulan purnama yang disebut Flower Moon.

                Data dari BMKG menyatakan, fenomena Bulan Purnama akan terjadi pada Kamis (23/4/2024) pukul 20.53 WIB.

                Fenoma yang dikenal sebagai Flower Moon ini bulannya tidak berbentuk bunga ya, Tribunners.

                Nama Flower Moon ini menandai bunga bermekaran selama musim semi yang normalnya terjadi pada Mei.

                Selain Flower Moon, dikenal juga nama Sturgeon Moon (Agustus), Cold Moon (Desember), hingga Wolf Moon (Januari).