Intan Jaya, IDNtribune.com – Tahun demi tahun terus berganti. Intan Jaya yang dulu hutan belantara terus bermetamorfosis berubah layaknya kupu-kupu yang indah. Jika Intan Jaya adalah sosok manusia, mungkin dia akan bersaksi dan bercerita tentang perubahannya.

Tak banyak warga yang betah menetap lama di Kab. Intan Jaya, Prov. Papua Tengah. Berbeda dengan Bapak Markus Majau dan Mama Wetipo. Keduanya adalah saksi hidup transformasi Intan Jaya hingga menjadi kota peradaban seperti saat ini. Cerita seru dari lebatnya belantara hutan, perang suku, gangguan keamanan OPM hingga ketersediaan air di Intan Jaya berkat adanya pembuatan Pompa Hidram dan penampungan air yang dibuat oleh prajurit Kostrad dengan detail mereka ceritakan.

Hari itu, keduanya hadir di Pos Kodim Persiapan Satgas Yonif Para Raider 330/Tri Dharma dalam rangka mengikuti acara peresmian program TNI AD manunggal air secara virtual, pada Selasa (25/07/23). “Terimakasih bapak Kasad, ABRI sejak dulu datang ke desa-desa membantu rakyat, termasuk sekarang ada program air”, ujarnya bapak Markus bahagia. “Sejak saya lahir tahun 1973, baru sekarang warga di Intan Jaya mudah mendapatkan air bersih, terimakasih TNI”, sambung mama Wetipo.

Dalam berita resmi yang dirilis penerangan Satgas, Mayor Inf Dedy Pungky, selaku Dansatgas menjelaskan bahwa TNI AD telah membangun pompa hidram, pipanisasi dan bak penampungan air bersih tersebar di 6 kampung dan 4 Pos TNI yang ada di Intan Jaya. “Alhamdulillah, keberadaan program TNI AD manunggal air dapat memberikan manfaat kepada ratusan warga di Intan Jaya”, ucapnya.

Diakhir kegiatan, Mayor Inf Dedy Pungky, Selaku Dansatgas memberikan Tali Asih berupa Sembako kepada keduanya. “Ini ada bantuan ala kadarnya, mohon diterima, semoga bermanfaat, TNI akan selalu hadir untuk rakyat Indonesia”, ucapnya ramah. ***