Insinyur Indonesia Dituduh Mencuri Teknologi Jet Tempur KF-21 Korea
Seoul, IDNtribune.com – Pemerintah Korea Selatan sedang menyelidiki insinyur Indonesia yang diduga mencuri teknologi jet tempur KF-21 Boramae buatan Korea Selatan yang sedang dikembangkan Indonesia bersama Korea Selatan.
Mengutip Kantor Berita Yonhap, Jumat (2/2/2024), Defense Acquisition Program Administration (DAPA) kini mencurigai insinyur Indonesia yang dikirim ke Korea Aerospace Industries (KAI) menyimpan data pengembangan jet tempur KF-21 di USB.
“Investigasi bersama yang terdiri dari lembaga terkait, termasuk Badan Intelijen Negara, saat ini sedang dilakukan untuk menyelidiki dugaan pencurian teknologi yang dilakukan oleh WNI,” jelas DAPA kepada wartawan.
Menurut sumber, penyelidikan kini terfokus pada apakah data yang disimpan tersebut mengandung teknologi strategis terkait program pengembangan KF-21.
Akibat kejadian tersebut, WNI kini dilarang meninggalkan Korea Selatan.
Sekadar informasi, jet tempur yang dikembangkan bersama Indonesia dan Korea Selatan, KF-21 Boramae atau KFX/IFX, masih menghadapi kendala dalam hal pelunasan biaya. Pasalnya, pemerintah Indonesia belum membayar cost share yang telah disepakati bersama.
Dalam kontrak kerja sama pembuatan KFX/IFX, pemerintah Korea Selatan menanggung 60 persen pembiayaan dan sisanya dibagi rata (sharing cost) antara Indonesia dan Korea Aerospace Industry (KAI) masing-masing sebesar 20 persen.
Dengan demikian, total porsi biaya yang harus ditanggung Pemerintah Indonesia sekitar Rp 24,8 triliun. Sedangkan Indonesia baru membayar 17 persen kewajibannya dan hingga saat ini 83 persen belum terbayar.
Selama program berlangsung, Korea Selatan terpaksa membayar sebagian besar biaya yang ditanggung untuk periode 2016-2022.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat memproduksi jet tempur generasi 4,5. KF-21 Boramae memiliki teknologi canggih, termasuk semi-siluman, avionik cerdas dengan fusi sensor, sistem senjata di luar dan dalam jangkauan visual, kemampuan manuver yang tinggi, dan konsep interoperabilitas.
Pengerjaan proyek jet tempur KF-21 Boramae kini telah memasuki tahap Engineering Manufacture Development (EMD) yang akan berlangsung pada tahun 2016-2026. KAI total memproduksi 8 jet tempur untuk Indonesia, dimana 2 pesawat masih dalam tahap uji darat dan 6 lagi dalam tahap uji terbang. Korea Selatan kemudian berencana memulai produksi jet tempur KF-21 pada akhir tahun 2024, dengan tujuan mengerahkan 120 KF-21 pada tahun 2032. ***
Leave a Reply