IDNtribune.com, Aceh Besar – Gubernur Rusdi Mastura dan Ketua Kontingen PON Sulteng Brigjen TNI Dody Triwinarto berkesempatan menonton langsung babak penyisihan Cabor Dayung di Waduk Keuliling, Keureuweung Krueng, Kec. Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Selasa (10/9/2024)

Setibanya di arena Cabor Dayung Gubernur Rusdi dan Brigjen TNI Dody langsung menyapa para atlet dan pelatih.

Gubernur Rusdi menyebutkan cabor perairan ini adalah salah satu andalan Sulteng untuk mendulang medali.

Kepada pelatih dan atlet, ia memberikan semangat dan memastikan akan membenahi sarana prasarana cabor dayung demi pembinanan dan peningkatan prestasi para atlet.

“Kita akan benahi fasilitas cabor-cabor potensial di Sulteng, salah satunya cabor dayung ini,” tandas Gubernur Rusdi.

Pada kesempatan sama ia menyerahkan uang motivasi kepada Tim Dayung Sulteng yang berpotensi kuat mendulang medali.

Usai bercengkrama dengan para pelatih dan atlet, Gubernur Rusdi dan Brigjen Dody menonton langsung Round Repechage atau pengulangan putra putri untuk memperebutkan tiket ke final.

Pada ronde pengulangan ini, nomor rowing kelas ganda putra (Men’s Double Sculls/M2X) berhasil merebut posisi 2. Itu artinya Britgus Kotu dan Juan Felix akan melaju ke final memperebutkan medali emas.

Di saat sama, Brigjen Dody juga memastikan kesiapan alat-alat yang digunakan oleh para atlet dan menanyakan kendala di lapangan.

“Terima kasih tak terhingga, karena kalian semua telah berjuang gigih sampai pada posisi ini. Bila ada kendala apapun segera laporkan ke kami. Kami bangga. Rakyat Sulawesi Tengah juga bangga,” ucap Brigjen Dody yang kini menjabat sebagai Pa Sahli Tingkat II Kasad.

Sementara itu, pelatih Bripka Hannes Dayon Auna mengungkapkan terima kasihnya atas kehadiran Gubernur Rusdi dan Ketua Kontingen Brigjen Dody di arena Cabor Dayung.

“Jarang pejabat yang menunjukkan kepedulian dan perhatian seperti mereka berdua. Ini menjadi motivasi yang sangat baik buat para atlet untuk berjuang dan berprestasi,” ungkap Bripka Hannes sembari mengakui sebelum ditangani dengan serius seperti sekarang ini, mereka kerap melakukan Puslatda mandiri. ***