Jayapura, IDNtribune.com – Michelle Kurisi, seorang pegiat perempuan Papua dilaporkan tewas tertembak. Ia diduga tewas ditembak Kelompok Separatis Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Juru Bicara Polda Papua Komisaris Besar Polisi Ign Benny Ady Prabowo mengatakan kepolisian telah melakukan penyelidikan, dan meminta masyarakat tak terprovokasi.

“Kami telah melakukan penyelidikan yang seksama untuk mengungkap kebenaran dari informasi ini,” ujar Benny, Rabu (30/8/2023).

“Kami mengajak seluruh masyarakat di Papua dan masyarakat luas untuk tidak terprovokasi propaganda oleh berita yang belum terbukti kebenarannya. Mari kita bersama-sama menunggu hasil penyelidikan yang akan memberikan klarifikasi yang jelas mengenai insiden ini,” tambah dia.

KKB dan KST adalah sebutan aparat keamanan pada milisi bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Sebelumnya dilaporkan Michelle Kurisi tewas ditembak karena dituding bermaksud mengumpulkan data tentang pengungsi perang masyarakat Nduga. Ia dituding oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua (TNPP) sebagai mata-mata Indonesia.

Namun hal itu dibantah Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf TNI Johanis Parinussa. ia menyatakan korban bukanlah mata-mata atau agen intelijen, melainkan seorang aktivis sosial.

“Tidak ada keterlibatan Ibu Michelle Kurisi Ndoga yang tewas dibunuh oleh kelompok KKB Papua dalam bidang intelijen TNI,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Johanis Parinussa.

Johanis menyampaikan bahwa korban adalah masyarakat sipil biasa. Korban ingin membantu para pengungsi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

“Ibu Michelle Kurisi Ndoga murni masyarakat sipil yang ingin membantu para pengungsi di Nduga,” terangnya.

Selama ini, Michelle Kurisi Ndoga adalah pegiat sosial yang banyak dikenal masyarakat karena kepeduliannya terhadap masyarakat dan anak-anak di pelosok-pelosok Papua.

Terkait terbunuhnya Michelle Kurisi belum ada keterangan resmi dari Jubir OPM Sebby Sambom.

Sementara itu, Amnesty International Indonesia mengecam pembunuhan Michelle Kurisi dan meminta rantai kekerasan di Papua untuk dihentikan.

“Rantai kekerasan ini harus dihentikan. Tindakan kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat manusia yang terjadi selama dua pekan terakhir ini tidak bisa dibenarkan atas alasan apa pun. Itu mencabut hak fundamental manusia untuk hidup,” ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam keterangan tersebut.

Pembunuhan itu dilakukan karena Michelle diduga melakukan kegiatan yang mencurigakan.

Dalam tayangan video yang diterima Amnesty, korban yang berbaju hitam dan dalam keadaan terduduk tengah memberi penjelasan sambil menyebut kalimat yang terpotong-potong. Tayangan penjelasan tersebut terpotong dan berlanjut dengan tayangan korban yang sudah jatuh telentang di atas tanah dan terluka parah. ***