Jakarta, IDNtribune.com – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI R Nugraha Gumilar, menanggapi pernyataan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyebut wilayah Paniani, Papua Tengah, sebagai zona perang. Dia menyatakan bahwa Paniani adalah daerah di mana pelaku yang bertanggung jawab atas gugurnya Danramil Aradide beberapa waktu lalu berada.

“Paniai adalah salah satu daerah yang diduga menjadi tempat aksi OPM. TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap OPM yang bertanggung jawab atas kejadian gugurnya Danramil Aradide beberapa waktu lalu,” ujar Nugraha kepada Republika.co.id pada Rabu (17/4/2024).

Mengenai istilah ‘zona perang’, Nugraha tidak banyak memberikan komentar. Dia membiarkan OPM untuk menggunakan istilah yang mereka pilih. Menurut Nugraha, fokus saat ini bagi TNI dan Polri adalah mengejar pelaku penembakan Letda Oktovianus Sogolrey, yang juga merupakan Danramil Aradide beberapa waktu lalu.

“Penyebutan istilah tersebut terserah pada OPM. Fokus TNI-Polri saat ini adalah mengejar pelaku penembakan Danramil Aradide,” tegas Nugraha.

Sebelumnya, OPM telah mengumumkan wilayah Meepago, Paniai, Papua Tengah sebagai zona perang dengan TNI-Polri. TPNPB OPM mengumumkan zona perang tersebut setelah peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata tersebut terhadap Danramil Aradide Letda Oktavianus Sogalrey.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam siaran pers pada Rabu (17/4/2024) dini hari, menyatakan bahwa setelah peristiwa penembakan terhadap Oktavianus Sogalrey, TNI-Polri telah melakukan pengerahan pasukan.

Kelompok separatis tersebut menilai pengerahan pasukan tersebut sebagai tindakan untuk melakukan serangan balasan terhadap OPM yang telah menembak Letda Oktavianus tersebut.

“Markas Pusat TPNPB-OPM telah menerima laporan langsung dari Brigadir Jenderal Matius Gobai, Panglima TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipouda, bahwa wilayah Paniai merupakan wilayah perang dengan TNI dan Polri,” kata Sebby.

“Dan Brigjen Matius Gobay menegaskan bahwa TPNPB-OPM XIII Paniai Kegepa Nipouda telah siap menghadapi serangan balasan yang dilancarkan oleh TNI dan Polri,” tambah Sebby. ***