Jakarta, IDNtribune.com – Sebuah kesuksesan bisa didapatkan dengan inovasi berkelanjutan, itulah kisah dari pendiri Mayora Group, Jogi Hendra Atmadja.

Seperti diketahui Mayora Group merupakan produsen makanan dan minuman (F&B) yang sudah terkenal di Indonesia.

Beberapa produk Mayora Group berhasil menjawab kebutuhan masyarakat luas.

Seperti makanan ringan, mi instan, minuman bubuk, hingga minuman dalam kemasan mampu diproduksi Mayora Group.

Besarnya Mayora Group hingga seperti sekarang ini tak lepas dari kisah inspiratif seorang dokter bernama Jogi Hendra Atmadja.

Jogi Hendra Atmadja pada awal berdirinya Mayora Group melalui jalan yang tak mudah.

Jogi Hendra Atmadja bersama dengan dua rekannya yakni Insiyur Darmawan Kurnia dan Drs Raden Soedigdo menjadi tokoh kunci suksesnya Mayora Group sejak awal berdiri pada 1977.

Jogi Hendra Atmadja merupakan lulusan dari jurusan Kedokteran Universitas Trisakti.

Jogi Hendra Atmadja dengan dua rekannya tesebut tak mengira jika Mayora Group akan sesukses seperti sekarang.

Pada awal berdiri pada 17 Februari 1977, pabrik pertama Mayora Group berdiri di Tangerang.

Dilansir dari akun YouTube Zandro Geovani (12/2/2024) Jogi Hendra Atmadja pertama kali menjabat sebagai Komisaris Utama.

Sedangkan jabatan Direktur Utama dijabat oleh rekan Jogi Hendra Atmadja.

Selain itu Jogi Hendra Atmadja juga menjabat sebagai Komisaris Utama di anak usaha Mayora lainnya.

Produk Mayora yang pertama kali diproduksi adalah biskuit kelapa.

Biskuit kelapa ini menjadi cikal bakal kesuksesan Mayora.

Merk biskuit kelapa milik Mayora yakni Roma Biskuit Kelapa.

Roma Biskuit Kelapa juga merupakan produk pelopor di Indonesia.

Tak disangka produk biskuit kelapa laris di masyarakat luas.

Pada akhirnya biskuit kelapa merk Roma Kelapa kini sudah melekat di hati masyarakat Indonesia.

Ingin mengulangi kesuksesan seperti penjualan Roma Kelapa, Mayora menciptakan inovasi lagi dengan menghadirkan produk baru.

Tepatnya pada 1980, Mayora memproduksi permen dengan esense kopi yakni Kopiko.

Benar saja sejak pertama kali dirilis hingga saat ini Kopiko berubah menjadi merk permen terpopuler di masyarakat.

Kopiko lagi-lagi menjadi pelopor permen rasa kopi pertama dan satu-satunya.

Fakta menariknya, Kopiko kini telah diekspor ke lebih dari 100 negara di dunia.

Negara tujuan ekspor permen Kopiko di antaranya adalah Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, Hongkong, Singapura, Arab Saudi, Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara di Afrika dan Eropa.

Semakin berkembangnya perusahaan yang dipimpin, Jogi Hendra Atmadja memutuskan untuk membuka 2 pabrik lainnya.

Kedua pabrik milik Mayora tersebut berada di Bekasi dan Surabaya.

Tak puas dengan pencapaian yang luar biasa atas produk populernya yakni Roma Kelapa dan Kopiko, Mayora kembali menggebrak pasar.

Mayora akhirnya melakukan inovasi dengan menciptakan produk minuman teh dalam kemasan bernama Teh Pucuk Harum.

Meskipun produk Teh Pucuk Harum bukanlah pelopor, namun mampu bersaing dengan pemimpin pasar yakni Teh Botol Sosro.

“Mayora berani bersaing head to head menciptakan produk yang sama seperti pesaingnya,” ujar Youtube Hajar Win.

Ekspansi perusahaan semakin luas, kemudian Mayora melebarkan bisnisnya untuk memproduksi air minum dalam kemasan.

Bekerjsa sama dengan PT Tirta Fresindo, Mayora memproduksi Le Minerale.

Pabrik dari produk Le Minerale kini diketahui tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Di antaranya Medan, Makassar, Sukabumi, Ciawi hingga Cianjur.

Tak hanya di Indonesia, kesuksesan Mayora Group sampai di negera tetangga Filipina. Mayora membuka pabrik di sana.

Kini Jogi Hendra Atmadja menjadi orang terkaya ke-9 di Indonesia dengan nilai harta Rp 57 triliun berkat Biskuit Kelapa. ***