Mengenal Meihua, Bunga Nasional China, Sejarah dan Simbolisasinya

Huangmei, IDNtribune.com – Bunga Plum atau Meihua secara resmi ditetapkan sebagai Bunga Nasional oleh Eksekutif Yuan Taiwan pada 21 Juli 1964.

Bunga plum, yang dikenal dengan nama meihua (Hanzi: 梅花; pinyin: méihuā), merupakan simbol ketahanan dan ketekunan dalam menghadapi kesulitan, karena bunga plum sering kali mekar paling cemerlang bahkan di tengah salju musim dingin yang keras. Sebab pohon plum biasanya dapat tumbuh dalam waktu yang lama, pohon-pohon kuno dapat ditemukan di seluruh Tiongkok.

Di Kabupaten Huangmei di Hubei, mereka memiliki pohon plum berusia 1.600 tahun dari Dinasti Jin yang masih berbunga. Tiga benang sari melambangkan Tiga Prinsip Rakyat Sun Yat-sen, sedangkan lima kelopak melambangkan lima cabang pemerintahan: Eksekutif, Legislatif, Yudisial, Yuan Penyelidikan, dan Pengawasan. Bunga ini juga telah diusulkan menjadi salah satu bunga nasional Tiongkok.

Sejarah

Mudan (Paeonia suffruticosa) disebut sebagai “bunga nasional” Tiongkok selama era Ming dan Qing. Bunga ini masih diakui oleh banyak orang sebagai bunga nasional pada era pemerintahan Beiyang, di tengah seruan untuk menetapkan bunga lain seperti Krisan sebagai simbol nasional.

Ministry of Interior Ceremonies and Uniform Review Committee – Komite Upacara dan Peninjau Seragam Kementerian Dalam Negeri (MOI), Pemerintah Nasionalis pada tahun 1928 mengusulkan agar bunga plum menjadi Bunga Nasional; Ministry of Education – Kementerian Pendidikan (MOE) meninjau proposal tersebut dan menyetujuinya.

Ministry of Finance – Kementerian Keuangan (MOF) juga telah meminta Komite Eksekutif Pusat (CEC) Kuomintang (Partai Nasionalis) untuk menetapkan Bunga Nasional untuk pembuatan mata uang baru. Pada tanggal 28 Januari 1929, CEC mengadopsi resolusi untuk menggunakan bunga plum untuk berbagai lambang negara, namun mengenai penunjukan Bunga Nasional, mereka memutuskan untuk mencantumkannya sebagai salah satu agenda Kongres Nasional ke-3 partai tersebut. Pemerintahan Nasionalis mengeluarkan perintah umum pada tanggal 8 Februari 1929, mengadopsi bunga plum dalam berbagai desain lambang negara. Meskipun penunjukannya tidak disetujui pada Kongres Nasional ke-3, bunga plum telah diterima secara luas oleh masyarakat sebagai simbol negara.

Pada tahun 1964, MOI menyarankan Eksekutif Yuan untuk menetapkan Meihua sebagai Bunga Nasional; yang terakhir, dalam balasannya pada tanggal 21 Juli 1964, menyatakan bahwa bunga plum sebagai bunga nasional “telah lama dikenal secara nasional”, dan “tidak perlu membuat pengumuman atau siaran pers”. Bunga plum kemudian diakui oleh Eksekutif Yuan sebagai Bunga Nasional Republik Tiongkok (yurisdiksi efektif negara tersebut diturunkan ke Taiwan setelah Perang Saudara Tiongkok) sebagai fakta yang sudah pasti.

Simbolisme

Sebagai Bunga Nasional, Meihua melambangkan:

Tiga kuntum dan lima kelopak melambangkan Tiga Pokok Rakyat dan lima cabang Pemerintahan sesuai dengan Konstitusi.

Meihua tahan terhadap musim dingin (mekar lebih banyak pada suhu yang lebih dingin) – melambangkan orang yang beriman, yang teguh, dan suci; itu mewakili semangat nasional warga negara Republik Tiongkok.

Lima kelopak bunga – melambangkan Lima Ras Dalam Satu Persatuan; itu juga melambangkan Lima Hubungan Utama (Wǔlún), Lima Konstanta (Wǔcháng) dan Lima Etika (Wǔjiào) menurut filsafat Konfusianisme (filsafat nasional kekaisaran Tiongkok selama dua milenium hingga tahun 1912, ketika Dinasti Qing digulingkan dan Republik Tiongkok didirikan ) Cabang-cabang (枝橫), bayangan (影斜), kelenturan (曳疏), dan ketahanan dingin (傲霜) dari bunga plum juga mewakili empat jenis kebajikan mulia, “berasal dan menembus, bermanfaat dan kokoh” yang disebutkan dalam I Ching (Kitab Perubahan).

Penggunaan simbol

Sebagai salah satu simbol nasional Taiwan, desain Meihua sering digunakan pada logo yang digunakan oleh pemerintah Taiwan. Ini termasuk lambang Kantor Kepresidenan dan bendera Olimpiade Tiongkok Taipei (juga dikenal sebagai “Spanduk Bunga Plum”), yang digunakan Taiwan sebagai pengganti bendera Republik Tiongkok selama acara olahraga internasional, karena alasan politik.

Selain itu, desain Meihua juga merupakan bagian dari: