Sempat kepikiran soal masalah hidup yang datang secara bertubi-tubi, terkadang membuat seseorang berpikir menjadi berlebihan, suka mendramatisir keadaan sehingga pikirannya bercabang kemana-mana. Berpikir berlebihan atau overthinking nyatanya dapat mengganggu kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga kesehatan mental. Mampukah kita menghadapinya?

Penyebab overtinking biasa bermacam-macam, pada umumnya terjadi ketika seseorang sedang mempertimbangkan suatu keputusan, mencoba memahami tindakan atau keputusan orang lain, memprediksikan masa depan, merefleksikan apa yang telah terjadi (Andiani, 2020). Bahkan lebih jauh lagi untuk memikirkan dan membayangkan semua skenario terburuk dalam hidup bisa melelahkan semua energi dan juga akan menguras tenaga. Sayangnya, terlalu banyak berpikir merupakan kebiasaan buruk yang susah untuk dihentikan.

Overthinking itu selain menguras energi, orang yang selalu overthinking akan sulit untuk bertindak. Sehingga hal ini dapat membuat kita terjebak dalam anxiety atau mengalami gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan sangat nyata dan serius, sama halnya seperti penyakit jantung dan diabetes. Pada saat seseorang mengalami kecemasan karena overthinking kebanyakkan dari mereka tentunya merasa tertekan dan perlu melakukan sesuatu untuk hal itu seperti berbagai atau berbicara dengan orang lain, jika tidak ada orang yang memperhatikan mereka, maka mereka akan merasa ditinggalkan dan semuanya akan menjadi lebih buruk.

Pernah muncul skenario di pikiran Kamu ga tentang sesuatu yang buruk padahal belum tentu akan terjadi? Sering bertanya-tanya sama diri Kita sendiri seperti “Apa value hidup saya?”,“Kok, Saya gini-gini terus?”, “Saya kurang apa ya, kok dia bisa mendapatkan lebih?” Kamu sering berpikir berlebihan? Sebenarnya Kamu melakukan hal yang normal, tiba-tiba muncul asumsi negatif di dalam diri sendiri?

Sebagian orang belum memahami hal tersebut, karena berbicara mengenai overthinking itu bisa terjadi di berbagai kalangan. Biasanya sih muncul saat lagi termenung sendiri, sepi, tanpa ada hiruk pikuk keramaian atau misal ketika lagi ada di suatu momen dimana pikiran otak Kamu itu seperti melayang kemana-mana. Radar yang ada di otak kalian sebenernya random-random saja dalam membuat skenario atau asumsi negatif yang sebenarnya belum tentu kejadian. Ras khawatir yang berlebihan justru akan berdampak buruk ke orang lain, misalnya terhadap rekan yang kemarin baru aja di ajak ngobrol, atau rekan kerja di kantor ataupun di lingkungan keluarga. Apakah mereka akan sakit hati dengan perkataan yang diucapkan, atau Kamu takut di judge orang lain karena penampilan kamu buruk atau tidak terlalu bagus. Bikin kalian merasa happy dan kalian tidak sendirian.

Berpikir sebelum melakukan sesuatu memang hal yang wajar, sih. Namun, kalau kamu selalu berlebihan dalam memikirkan sesuatu hingga mengorbankan banyak waktu dan pikiran, tentu akan menimbulkan banyak dampak. Berikut ini adalah dampak buruk dari perilaku overthinking:

Selain waktu terbuang dalam memikirkan hal yang belum terjadi, memikirkan sesuatu yang terus dipikirkan secara berulang akan membuat tenaga kamu akan terkuras dan merasa cape sendiri. Tidak jarang overthinking ini pun bisa membuat diri kamu semakin gelisah contoh di malam hari karena anxiety dreams karena terus memikirkan kekhawatiran yang kamu rasakan dan mengakibatkan kamu mengalami insomnia.

Produktivitas yang ada di kehidupan kamu sehari-hari performanya akan menurun, karena overthinking yang membuat diri kamu sulit untuk konsentrasi dan berkomunikasi oleh orang lain, terkadang timbul emosi yang berlebihan dan mengeluarkan kata-kata atau menampilkan gesture tubuh yang kurang enak. Wah, kallau sudah begini, apakah akan menambah masalah baru, ya?

Alih-alih semakin bijak dalam mengendalikan emosi, justru ovethinking bisa membuat diri kamu sulit dalam mengendalikan emosi. Kamu cenderung suka marah-marah, panik berlebihan, insecure bahkan suka menampilkan perilaku yang aneh dan tidak pantas. Selain itu juga mengakibatkan Kamu menolak untuk bersosialisasi, terlalu lama mengurung di diri sehingga proses interkasi antar orang lain terbatas bahkan tidak terjadi, ini kemungkinan bisa mengakibatkan depresi.

Bila semua itu sudah terjadi tentunya akan berdampak bagimu setelah bersikap overthinking. Semua orang memiliki kecenderungan untuk overthinking tetapi belum tentu beresiko tinggi, jika overthinking dirasa sudah sangat menggangu dan berlebihan jangan ragu untuk konsultasi dengan Psikolog, ya. Perlu persiapan matang biar tidak mudah overthinking, seseorang harus bisa mengontrol diri untuk mengendalikan diri dari kebiasan tersebut, memang butuh proses. Oleh sebab itu seseorang pun perlu dalam mengetahui segala dampak yang akan terjadi usai overthinking itu melekat pada dirimu.

Referensi :

file:///Users/user/Downloads/Jurnal%20Overthinking-%20Kelompok%204.pdf

https://www.alodokter.com/hati-hati-dampak-overthinking-bisa-berakibat-fatal